Sepuluh Catatan Dalam Empat Tahun Perjalanan Merawat Kulit

Saya memulai perjalanan skincare saya pada 2017. Alasannya karena saya memiliki eczema di kelopak mata yang tak kunjung sembuh. Dokter kulit tidak berani meresepkan salep untuk menenangkan rasa gatalnya karena letaknya di mata. Setiap kali stres, mata saya pasti gatal dan memerah, kemudian menjadi kering dan akan mengelupas hingga berdarah. Saya pernah berada pada kondisi di mana saya dikira baru dijahati orang karena mata saya terlihat lebam.

Salah satu teman kantor saya dulu berkata kalau mata saya mungkin akan lebih baik jika tidak dibiarkan kering. Berbekal nasihatnya, akhirnya saya belajar mengenai skincare untuk penderita eczema dan memulai perjalanan skincare saya.

Salah satu face wash favorit saya

Tentu skincare routine saya tidak serta-merta sempurna. Ada banyak masalah dengan produk yang tidak tepat, dan terutama dengan cara pengaplikasian yang tidak tepat. Masalah breakout dan purging sudah sering terjadi. 

Setelah terus trial and error selama hampir empat tahun, sekarang saya merasa telah menemukan routine yang kurang-lebih membantu kulit wajah saya lebih baik, juga mencegah eczema menjadi-jadi seperti dulu.

Jadi dalam postingan kali ini saya akan mencoba membagikan tips-tips skincare yang membantu memperbaiki kulit saya. Siapa tahu juga dapat membantu yang membaca postingan ini. Disclaimer, tips ini berguna untuk saya yang memiliki jenis kulit kering, dehidrasi, dan sensitif, tetapi ada juga tips yang bisa diaplikasikan pada semua jenis kulit. Selain itu, beberapa masalah kulit saya adalah pori-pori besar, kulit kusam, dan jerawat (karena sensitif). Saya juga bukanlah seorang ahli, jadi semua yang dipaparkan di sini murni pengalaman saya semata.

My fave brand!

Berikut ini adalah beberapa tips skincare yang dapat membantu mengatasi masalah kulit saya.

1. Minimal Skincare

Saat pertama saya masuk ke dunia skincare, saya dicekoki dengan pemikiran bahwa skincare itu harus macam-macam: face wash, hydrating toner, essens, exfoliating toner, serum, masker, dll. Saya sempat ada di masa saya memiliki begitu banyak produk skincare dan mengira bahwa saya harus memiliki semuanya. Tapi pada akhirnya, kulit saya tetap bermasalah. Begitu pula dompet saya.

Kemudian saya tahu dari Simpleskincarescience.com bahwa inti dari skincare itu sesungguhnya hanya tiga: pembersihan - hidrasi - proteksi. Bersihkan wajah dengan face wash, hidrasi dengan toner dan pelembab, lalu lindungi dari sinar matahari dengan sunscreen

Cari produk-produk yang cocok untuk kulit kalian dalam tiga kategori tersebut, baru jika ada uang lebih atau ada masalah kulit spesifik boleh mencari serum atau esens. Tetapi jika masalah kulit hanya di sekitar kulit kusam atau pori-pori besar, percayalah tiga basic skincare itu saja sudah cukup. Sekarang produk skincare saya hanya meliputi ketiga hal tersebut.

2. Tidak mencuci wajah dengan face wash di pagi hari

Ini mungkin saran yang terdengar aneh, karena kita sudah terbiasa mendengar bahwa kita harus mencuci muka dengan sabun setidaknya dua kali sehari. 

Saya menemukan tips ini dari video seorang aesthetician, Cassandra Bankson, dan kemudian juga saya lihat dilakukan oleh beberapa influencers Korean Skincare. Argumennya adalah bahwa mencuci wajah di pagi hari setelah bangun tidur menggunakan face wash justru akan mengikis minyak natural yang dihasilkan wajah selama kita tidur, dan hal itu dapat membuat kulit jadi lebih kering dan justru akan mengeluarkan minyak berlebih. Jadi mencuci muka di pagi hari baiknya hanya dengan cara membilas wajah dengan air saja, lalu langsung aplikasikan produk skincare lainnya (toner, serum, pelembab)

Cara ini bekerja dengan baik untuk kulit saya yang kering. Mengaplikasikan produk hidrasi setelah mencuci muka dengan air di pagi hari membuat kulit saya terasa lebih lembab seharian dan tidak terasa seperti ditarik. Namun untuk yang memiliki jenis kulit berminyak mungkin akan merasa terganggu jika tidak membersihkan minyak di wajah setelah bangun tidur. Saran saya adalah, cari tahu apakah kulit kalian berminyak atau berminyak-dehidrasi. Karena jika kulit kalian juga dehidrasi, cara ini juga dapat dicoba untuk membantu mempertahankan kelembaban kulit dan mencegah munculnya minyak berlebih.

3. Mencuci muka selama 60 detik (60 seconds rule)

Ini adalah tips yang baru saya temukan tahun lalu dari seorang aesthetician LAbeautylogist dan yang paling terasa efeknya terhadap kemunculan jerawat baru di wajah saya. Intinya adalah mencuci muka selama enam puluh detik agar kita bisa memaksimalkan pembersihan pada setiap area wajah.

Saya sering mendapat jerawat di daerah-daerah yang berdekatan dengan rambut, karena itu dengan menggunakan metode ini saya bisa memberi perhatian pada daerah perbatasan dengan rambut serta leher, dan hal itu mengurangi kemunculan jerawat di wajah saya.

Satu hal yang perlu dicatat, pastikan face wash yang digunakan adalah face wash yang bahan-bahannya gentle untuk kulit. Karena kalau tidak, bisa jadi justru akan membuat breakout karena abrasi yang lama di kulit wajah menggunakan bahan kimia yang keras. Karena kulit saya sensitif, saya memang sudah memilih face wash yang gentle, jadi melakukan hal ini sudah didukung oleh produk face wash saya.

Produk gentle face wash yang saya rekomendasikan: COSRX Good Morning Low pH Gel Cleanser, Simple Hydrating Face Wash, Hada Labo AHA-BHA + Make Up Remover Face Wash

4. Oil cleansing

Lagi-lagi tips yang saya temukan dari LABeautylogist. Sebelumnya saya memang melakukan double cleansing--cleansing pertama menggunakan oil cleanser, dan yang kedua menggunakan face wash--tetapi hanya saat saya menggunakan make up, karena saya menggunakan first cleanser saya untuk menghapus make up.

Namun ternyata ada fungsi lain dari oil cleansing, yaitu sebagai ganti dari physical exfoliator. Saya selalu tidak pernah cocok menggunakan scrub untuk wajah, pasti jerawatan karena scrub-nya terlalu kasar di wajah saya. Di sisi lain, rasanya chemical exfoliating menggunakan exfoliating toner juga belum cukup untuk menghilangkan komedo di wajah.

LABeautylogist menyebut tips ini sebagai extended oil cleansing. Umumnya kita membersihkan wajah dengan first cleanser hanya sebentar, setidaknya sampai kita memastikan semua make up terhapus, lalu bilas. Extended oil cleansing adalah memijat wajah dengan oil cleanser kita dalam durasi yang lebih lama, bisa sekitar 10-15 menit. Tujuannya adalah untuk menarik keluar kotoran-kotoran yang menumpuk di pori-pori kita. 

Biasanya jika memijat wajah selama 15 menit, kita akan mulai merasakan adanya gerenjel-gerenjel yang keluar dari dalam kulit, baik yang berbentuk hitam maupun putih. Komedo hitam dan putih saya banyak terbantu keluar dengan metode ini, tanpa kulit perlu menjadi kemerahan atau timbul jerawat.

Tips ini konon bisa dilakukan oleh semua jenis kulit. Yang harus diperhatikan, extended oil cleansing ini sebaiknya tidak dilakukan setiap hari. Samakan dengan waktu penggunaan scrub, misalnya dua kali seminggu atau seperti saya, seminggu sekali. Dan gunakan jumlah oil yang banyak saat melakukannya, untuk mengurangi gesekan antara tangan dengan kulit wajah.

5. Hidrasi, hidrasi, hidrasi!

Ini tips utama yang wajib dilakukan oleh jenis kulit apa pun, dan akan sangat terasa bagi yang memiliki wajah dehidrasi seperti saya. Hidrasi itu kunci segala masalah kulit. Dengan hidrasi yang cukup, lapisan pelindung kulit akan menguat dan dapat mengurangi terjadinya jerawat, membuat wajah tidak lagi kusam, bahkan (terlihat) mengecilkan pori-pori.

Pastikan hydrating toner yang digunakan memiliki bahan yang mampu menghidrasi kulit dengan baik. Kalau bisa justru cukup toner untuk menghidrasi saja (toner yang hanya memiliki bahan hyaluronic acid atau sodium hyaluronic acid), untuk urusan menghilangkan bekas jerawat dan kawan-kawan bisa diserahkan pada serum.

Saya baru sadar kalau kulit saya dehidrasi setelah menemukan toner yang memang khusus hanya untuk menghidrasi: Pyungkang Yul Essence Toner. Setelah kehabisan toner tersebut, baru saya merasakan bahwa selama ini kulit wajah saya itu 'haus'. Jadi ini bisa dicoba juga untuk yang penasaran apakah kulitnya dehidrasi atau tidak.

Setelah menyadari bahwa kulit saya dehidrasi, saya mulai lebih fokus mencari produk-produk yang dapat menggenjot hidrasi ke kulit saya. Dan setelah melakukannya, kondisi kulit saya jadi bisa jauh lebih baik. Bahkan ketika saya terkena breakout karena produk skincare yang mengandung snail bulan September lalu, kini jerawat breakout-nya sudah hampir semuanya menghilang meski tanpa menggunakan produk khusus jerawat dan hanya fokus pada hidrasi kulit.


Kondisi kulit wajah saat dan setelah breakout

Produk hydrating toner favorit saya sampai sekarang hanya dua: Hada Labo Ultimate Moisturizing Lotion dan Pyungkang Yul Essence Toner. Keduanya murni hanya bertugas untuk hidrasi tanpa tambahan bahan lain.

6. Minum air putih 2-3 liter per hari

Ini tips klise, tapi paling mudah dan berguna, dan anehnya paling banyak diabaikan. Termasuk oleh saya. Tapi begitu sadar kalau kulit saya dehidrasi, saya akhirnya memutuskan untuk membuat salah satu resolusi tahun ini adalah untuk selalu meminum air putih 3-4 liter sehari. Saya bahkan sampai membeli botol besar khusus untuk mengukur konsumsi air putih saya setiap hari, karena kalau diukur pakai gelas, ukuran gelas di rumah berbeda-beda.

Botol minum 1,2 liter

Kenapa 3-4 liter? Bukannya anjurannya hanya 2,4 liter? Karena saya peminum kopi. Saya nggak bisa kalau nggak minum kopi pagi dan sore, dan belum rela melepas kafein dari kehidupan saya meskipun sadar kalau kafein dapat membuat kulit kering. Sebagai gantinya, saya minum lebih banyak air putih untuk mengganti air yang hilang karena konsumsi kopi saya.

Setelah rutin melakukannya selama kurang lebih lima bulan, saya merasakan kulit wajah saya sudah tidak lagi terasa seperti di padang pasir. Bahkan senantiasa lembab. Hydrating skincare saya pun rasanya tidak lagi gampang tersedot/kering seperti dulu. Botol minum besar itu investasi yang berharga. :D

7. Seven Skin Method

Seven Skin Method adalah metode memakai hydrating toner sebanyak tujuh lapis/tujuh kali pengaplikasian. Metode ini sangat terkenal bagi yang menyukai korean skincare, karena banyak dilakukan oleh orang Korea. Saya tahu metode ini dari awal saya memulai perjalanan skincare, tapi saat mencobanya, ternyata saya malah overhydrating dan membuat wajah saya bruntusan!

Setelah berhenti agak lama tanpa melakukan metode tersebut, baru saya menemukan cara pengaplikasian yang tepat dari video Dinar Amanda di Female Daily. Jadi ternyata Seven Skin Method yang benar bukan sembarang memakai hydrating toner sebanyak tujuh kali, tetapi di setiap pengaplikasian toner yang dituang hanya perlu setitik saja, sebanyak tujuh kali.

Karena jika toner yang dipakai adalah toner dengan konsentrasi hidrasi tinggi, biasanya tekstur toner-nya lebih kental dan lengket. Jika sekali pengaplikasian memerlukan beberapa tetes, tentu wajah akan terlalu lembab sehingga menjadi sarang nikmat untuk bakteri. Untuk toner yang seperti itu (seperti Pyungkang Yul dan Hada Labo), setetes saja sebetulnya bisa untuk seluruh wajah. Dan fungsi dari Seven Skin Method adalah untuk menghidrasi kulit secara perlahan dan bertahap sampai 'puas' alih-alih langsung menempelkan banyak produk secara langsung ke wajah.

Setelah mencoba Seven Skin Method seperti yang dijelaskan Dinar, baru saya merasakan kulit wajah saya 'puas' terhidrasi. Tentu saya tidak pakai tujuh layer, maksimal hanya lima layer jika kulit sedang terasa terlalu kering, tetapi biasanya tiga layer saja sudah cukup.

8. Kita mungkin tidak butuh eyecream

Seperti yang saya jelaskan di awal, tujuan mula perjalanan skincare saya adalah karena saya menderita eczema di kelopak mata. Maka wajar jika produk yang pertama saya sasar adalah eyecream untuk membantu mengatasi kulit kelopak mata saya yang kering. Karena dokter saya saja tidak berani memberikan salep, saya kira saya butuh produk skincare khusus mata yang memang diformulasikan untuk melembabkan mata.

Sayangnya, produk eyecream selalu jadi komoditas yang paling mahal dari seluruh rangkaian skincare. Eyecream paling murah mungkin masih di kisaran seratusan ribu rupiah. Dan bahkan setelah berusaha menabung untuk mendapatkan produk eyecream, ternyata produknya tidak ramah untuk kulit sensitif, apalagi untuk mata saya yang punya eczema. Saya berkali-kali membeli produk eyecream hanya untuk produk tersebut membuat mata saya perih dan gatal karena tidak ramah kulit eczema. Sementara itu, eyecream yang ramah kulit sensitif dan eczema bisa dibandrol hingga harga jutaan.

Untungnya, kemudian saya menemukan video Danang Wisnuwardhana yang membahas mengenai apakah kita harus membeli produk eyecream. Danang berkata dia tidak (lagi) menggunakan eyecream, tapi memutuskan untuk memakai produk skincare wajah hingga mendekati area mata, bahkan termasuk AHA-BHA toner.

Saya mulai mencoba cara tersebut sejak tahun 2019 dan eczema saya sekarang dapat lebih mudah ditangani. Kelopak mata saya tetap gatal setiap kali saya stres, tetapi selama saya menjaga kelembabannya dengan rutin mengaplikasikan skincare wajah pada daerah sekitar mata (tidak sampai kelopak kecuali hydrating toner dan pelembab Vaseline), mata saya tidak akan sampai berkerak dan berdarah seperti dulu. Dan keriput serta lingkaran hitam yang terbentuk di bawah mata karena sering saya gosok ketika gatal pun perlahan menghilang!

Jadi saya bisa mengucap selamat tinggal pada eyecream untuk sementara ini. Kecuali mungkin jika nanti timbul masalah yang tidak bisa ditangani oleh hidrasi. 

9. Satu produk untuk semua masalah bibir

Lagi-lagi karena kulit saya kering, bibir saya pun sering kering dan akibatnya saya sering kesulitan mengaplikasikan lipstik jika akan ke kantor. Untuk menanganinya, dulu saya bahkan sampai memiliki tiga produk tersendiri untuk bibir: lip balm untuk melembabkan sewaktu-waktu, lip scrub untuk mengikis sel kulit mati yang terbentuk ketika kulit kering, dan lip mask untuk dipakai di malam hari.

Namun ternyata ketiga produk tersebut dapat dilakukan oleh satu produk saja, yaitu lip mask. Yang perlu dilakukan untuk ketiga hal tersebut hanyalah perbedaan jumlah produk yang diaplikasikan pada bibir. Untuk menjadi lip balm harian, cukup oleskan produknya tipis-tipis di bibir, tetapi balurkan agak banyak jika ingin dijadikan lip mask yang berfungsi melembabkan selama kita tidur. 

Sementara jika ingin melakukan scrubbing bibir, ambil produk cukup banyak, mungkin sekitar satu scoop besar sendok takar produknya. Aplikasikan produk sampai bibir terasa seperti 'dibungkus' lip mask (bukan lagi dilapisi), tunggu 5-10 menit, lalu ambil tisu atau cotton bud dan usapkan hingga produknya hilang dari bibir. Lip mask yang didiamkan selama 5-10 menit akan membuat kulit kering di bibir menjadi lembut dan mudah mengelupas.

Saya menemukan tips ini dari seorang youtuber Korea yang sekarang sudah tidak bisa saya temukan lagi videonya (maaf!). Setelah mencobanya, lingkaran hitam di bibir saya yang terbentuk akibat bibir kering, keteledoran bertahun-tahun dalam membersihkan sisa lipstik, dan hobi mengkonsumsi kopi perlahan menghilang dan sekarang bibir saya kembali ke warna natural tanpa lingkar hitamnya.

Lip mask favorit saya masihlah Laneige Lip Sleeping Mask atau produk serba bisa Vaseline Repairing Jelly. Sekarang saya memakai Vaseline karena kehabisan Laneige Lip Sleeping Mask, tetapi saya merasa Laneige lebih mampu membuat bibir berwarna pink alami dibanding Vaseline.

10. Sunscreen adalah prioritas

Saat saya masuk ke dunia per-skincare-an, sunscreen adalah hal terakhir yang saya pikirkan untuk dibeli karena sudah merasa bahwa saya harus membeli exfoliating dan hydrating toner, serum, belum pelembabnya. Budget saya tidak cukup jika masih harus membeli sunscreen.

Padahal itu pola pikir yang salah. Sunscreen adalah produk pertama yang harus dibeli, bersama dengan face wash. Jika ada dana terbatas, pastikan untuk membeli setidaknya face wash dan sunscreen terlebih dahulu. lalu jika ada dana lebih, beli hydrating toner dan pelembab, baru kemudian boleh memilih exfoliating toner dan esens serta serum. Karena skincare apa pun yang ditempelkan di wajah, terutama yang ditempelkan di pagi hari, jika tidak ditutup dengan sunscreen, maka semua efek yang seharusnya bekerja di kulit tidak akan bisa bekerja maksimal atau bahkan hilang sama sekali. Jerawat pun konon akan sulit hilang bekasnya jika tidak rajin memakai sunscreen.

Jadi, face wash dan sunscreen, baru yang lain.


Itulah kesepuluh pelajaran dalam skincare yang saya dapatkan selama hampir empat tahun rajin merawat kulit. Semoga salah satu--atau semuanya!--dari tips tersebut bisa cocok untuk dipraktekkan~

Komentar

Postingan Populer