Buku-buku Pemenang Sayembara Novel DKJ yang Mendobrak Stereotip Kompetisi Sastra

Dua tahun sekali, Dewan Kesenian Jakarta mengadakan sebuah sayembara novel bergengsi yang kerap menjadi jalan pembuka bagi para penulis baik lama maupun baru untuk menjadi salah satu penulis ternama Indonesia. Sayembara ini menjadi mimpi banyak penulis karena para pemenangnya semacam memiliki jaminan mempunyai tempat di dunia kepenulisan Indonesia yang sangat kompetitif. Akhir Maret kemarin, DKJ mengumumkan bahwa mereka kembali membuka sayembara bergengsi tersebut.

Tentu saja berpartisipasi dalam sayembara ini juga salah satu mimpi saya sebagai penulis. Saya mengetahui ajang ini pada tahun 2010, tapi selalu gagal berpartisipasi karena satu dan lain hal (terutama karena di tahun 2014 sayembara ini dibuka dengan syarat tambahan usia maksimal dan peserta sudah pernah menerbitkan buku). Selama itu saya kerap mengumpulkan karya-karya pemenang sayembara sebagai bahan belajar kalau-kalau suatu saat sempat berpartisipasi.

Sebelumnya saya kira DKJ itu sangat ekslusif hanya untuk kisah-kisah dengan latar belakang budaya dan sejarah bangsa seperti Saman atau Tanah Tabu. Tetapi ternyata tidak melulu seperti itu. Berikut ini saya ingin membicarakan beberapa karya pemenang sayembara novel DKJ yang tidak "patuh" pada stereotip karya pemenang DKJ pada umumnya.

1. Surat Panjang Tentang Jarak Kita yang Jutaan Tahun Cahaya - Dewi Kharisma Michellia

Tahun menang: 2012

Novel berjudul panjang ini isinya dari depan sampai belakang hanya tentang kisah seorang perempuan yang sendiri--dalam berbagai level arti--hingga usia 40 tahun yang masih memendam perasaan pada sahabat sejak kecilnya yang diberi nama Tuan Alien. Memakai format surat seperti To All the Boys I've Loved Before, novel ini banyak berkisah tentang alienasi diri, kesedihan, dan rasa kesepian.

2. Dadaisme - Dewi Sartika

Tahun menang: 2003

Daripada mengusung konten, inti novel ini lebih kepada formatnya. Mengusung aliran dadaisme yang mengedepankan dekonstruksi dan "penghancuran karya", karya ini memang hancur sehancur-hancurnya. Plot yang tidak linear dan hanya terdiri dari keping-keping kisah, tema kisah yang penuh dengan segala jenis degradasi moral, hingga unsur-unsur kisah yang tidak masuk akal. Membaca buku ini seperti melihat lukisan abstrak yang tidak bisa dicerna secara utuh maknanya.

3. Semua Ikan di Langit - Ziggy Zezsyazeoviennazabriezky

Tahun menang: 2016

Ziggy adalah, setahu saya, satu-satunya pemenang DKJ dua periode berturut-turut. Di periode ini, Ziggy menang dengan karya bergenre fantasi. Jadi, siapa bilang, sih, naskah yang diikutkan ke sayembara DKJ itu harus "nyastra banget"? Novel ini bercerita tentang petualangan Bus Jurusan Dipatiukur-Leuwipanjang menjelajadi angkasa bersama kecoak, bakteri, dan Beliau. Lucu ala kisah khas The Little Prince yang penuh makna.

4. 24 Jam Bersama Gaspar: Sebuah Cerita Detektif - Sabda Armandio

Tahun menang: 2016

Periode tahun 2016 itu sepertinya memang penuh dengan naskah-naskah tidak biasa. Novel Gaspar ini juga tidak biasa. Mengusung genre humor, Gaspar ini konyol dan absurd. Hampir sehancur Dadaisme, walau ini saya rasa hancur yang agak mendingan dan masih bisa dicerna.

5. Napas Mayat - Bagus Dwi Hananto

Tahun menang: 2014

Nah, kali ini genre yang berbeda lagi. Seperti judulnya yang sudah seram, novel ini mengusung genre horor/thriller. Melalui tokohnya yang seorang kanibal dalam narasi khas seri Hannibal, Napas Mayat menyuguhkan gugatan atas kehidupan manusia yang dipenuhi nafsu.

Walau memang sebagian besar naskah pemenang DKJ memiliki tema kisah kehidupan di sebuah kebudayaan atau memiliki latar belakang peristiwa sejarah, kelima judul di atas mewakili kenyataan bahwa naskah sastra apa pun bisa memiliki kesempatan untuk menang selama sesuai dengan kriteria para juri. Jadi, bagi yang juga bermimpi berpatisipasi dalam sayembara ini, jangan membatasi diri pada genre dan kirimkan naskah-naskah yang kalian yakin dalam mengerjakannya.

Rasanya tidak sabar ingin tahu siapa pemenang sayembara tahun ini. Naskah bagaimana yang akan menang tahun ini, ya?

Komentar

Postingan Populer